Kamis, 26 November 2009

Doa dalam Perspektif Penulis

Allah SWT berfirman " Udu'ni astajiblakum" berdoalah padaKU pasti Ku kabulkan. Dalam pandangan ini penafsiran penulis adalah tiada doa dari seorang hamba yang dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang yang tidak dikabulkan, semua doa pasti dikabulkan, apapun itu mintalah kepada Allah pasti Allah akan memenuhinya.Adapun akan dikabulkan dalam beberapa kreteria sbb :
Dalam sudut pandang Allah SWT selaku pemilik segala kekuatan, yang memilki sifat-sifat kesempurnaan dan maha suci dari sifat-sifat kekurangan, yang memilki irodah Kun Fa Yakun jadilah maka jadi, maka atas kudrat dan irodahNya, Allah akan mengabulkan seluruh permintaan hambanya tanpa syarat apapun. Allah akan mengabulkan doa siapa saja, dalam keadaan bagaimanapun dan apapun yang dimintanya, untuk tujuan apapun dan untuk segala bentuk serta keadaan yang dikaitkan dengan doa, tiada yang dapat melarang, menahan, dan menghalangi, kecuali terkabulnya sebuah doa tersebut adalah suatu kepastian karena doa tersebut telah luluh, yang ada adalah irodahNya itu sendiri. Dalam keadaan seperti ini doa kita umpama biduk yang sedang berlayar dan irodah Allah umpama angin yang berhembus. tatkala doa kita dan irodahNya sejalan bagaikan sejalannya arah biduk dan arah angin, maka tak sesuatupun dan tak seorangpun dan tak siapapun dan tak yang lainnya yang dapat menghalangi akan terkabulnya sebuah doa. Dari sudut pandang ahli bahasa, kalimat di atas menunjukan fiil mudare yang artinya sesuatu yang sedang dan atau akan dilakukan, artinya setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba kepada Allah SWT pasti sedang atau akan dikabulkan, artinya setiap doa itu pasti dikabulkan dan hanya masalah waktu, apakah saat ini tatkala doa dipanjatkan dan Allah mengabulkannya, atau beberapa saat setelah doa dipanjatkan, atau besok lusa atau dimasa tua dan atau nanti suatu masa kapanpun, atau bahkan nanti diakhirat kelak tatkala kita sudah berada dialam yang tak ada lagi doa yang dipanjatkan kecuali Allah mengabulkan semuanya. Bagi sebahagian penduduk surga banyak kenikmatan yang hanya diperuntukkan baginya dan tidak untuk yang lainnya, mereka bertanya kepada tuhannya Allah aja wajjala, ya robby pahala apakah gerangan ini, maka Allahpun berfirman ini adalah doa-doamu yang pernah kamu panjatkan dulu waktu didunia dan kini Aku kabulkan.Doa dalam sudut pandang pelaku yakni orang yang memanjatkan doa, doanya pasti dikabulkan apabila ia berdoa sesuai dengan sunatullah atau hukum alam. Doa adalah bagian integral dari usaha dan tawakal. Bukanlah sebuah doa bila tak ada usaha dan tawakal, bukan pula tawakal bila tak ada usaha dan doa, dan bukan pula usaha bila tak ada doa dan tawakal. Usaha adalah doa dalam bentuk lahiriah, dan tawakal adalah doa dalam bentuk bathiniyah, Usaha adalah doa syareat dan tawakal adalah doa hakekat. Tak ada akibat tampa sebab begitupun tak ada doa tampa usaha. Usaha adalah doa dan doa adalah usaha. Dalam sudut pandang insani misal seorang petani yang berdoa akan hasil panen yang melimpah tentu terkabul bila ia pernah menanam, begitupun anak yang sholeh hanya dipruntukan bagi orang yang telah menikah, Doa kepintaran hanya bagi yang rajin belajar. Sehingga doa pasti dikabulkan bagi yang berusaha. Tatkala doa telah memenuhi unsur Sunatullahnya, maka Allah akan mengabulkan doa siapa saja, dalam keadaan bagaimanapun dan apapun yang dimintanya, untuk tujuan apapun dan untuk segala bentuk serta keadaan yang dikaitkan dengan doa, tiada yang dapat melarang, menahan, dan menghalangi, kecuali terkabulnya sebuah doa tersebut adalah suatu kepastian. Tatkala seorang ilmuan barat dapat menciptakan suatu ruangan yang identik dengan rahim seorang ibu, maka Allah menghidupkan manusia hasil teknologi dalam bentuk manusia cloning, terlepas dari kontroversi yang menyertainya. Subhanallah.
Ojak Abadurojak M.Ag